"Selamat Datang Di Blog Saya kriswanto1.blogspot.com"

Sabtu, 28 Juli 2012

kotbah ramadhan


Ikhlas Dalam Beramal (Khutbah Tarawih Hari 8)

Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ مانوي . فمن كانت هجرته الي الله ورسوله فهجرته الي الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلي ما هاجر إليه
Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907])

Faedah Hadits
Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa niat merupakan timbangan penentu kesahihan amal. Apabila niatnya baik, maka amal menjadi baik. Apabila niatnya jelek, amalnya pun menjadi jelek (Syarh Arba’in li an-Nawawi, sebagaimana tercantum dalam ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 26).
Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan, “Bukhari mengawali kitab Sahihnya [Sahih Bukhari] dengan hadits ini dan dia menempatkannya laiknya sebuah khutbah [pembuka] untuk kitab itu. Dengan hal itu seolah-olah dia ingin menyatakan bahwa segala amal yang dilakukan tidak ikhlas karena ingin mencari wajah Allah maka amal itu akan sia-sia, tidak ada hasilnya baik di dunia maupun di akhirat.” (Jami’ al-’Ulum, hal. 13)
Ibnu as-Sam’ani rahimahullah mengatakan, “Hadits tersebut memberikan faedah bahwa amal-amal non ibadat tidak akan bisa membuahkan pahala kecuali apabila pelakunya meniatkan hal itu dalam rangka mendekatkan diri [kepada Allah]. Seperti contohnya; makan -bisa mendatangkan pahala- apabila diniatkan untuk memperkuat tubuh dalam melaksanakan ketaatan.” (Sebagaimana dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fath al-Bari [1/17]. Lihat penjelasan serupa dalam al-Wajiz fi Idhah Qawa’id al-Fiqh al-Kulliyah, hal. 129, ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 39-40)
Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan, hadits ini juga merupakan dalil yang menunjukkan tidak bolehnya melakukan suatu amalan sebelum mengetahui hukumnya. Sebab di dalamnya ditegaskan bahwa amalan tidak akan dinilai jika tidak disertai niat [yang benar]. Sementara niat [yang benar] untuk melakukan sesuatu tidak akan benar kecuali setelah mengetahui hukumnya (Fath al-Bari [1/22]).
Macam-Macam Niat
Istilah niat meliputi dua hal; menyengaja melakukan suatu amalan [niyat al-'amal] dan memaksudkan amal itu untuk tujuan tertentu [niyat al-ma'mul lahu].
Yang dimaksud niyatu al-’amal adalah hendaknya ketika melakukan suatu amal, seseorang menentukan niatnya terlebih dulu untuk membedakan antara satu jenis perbuatan dengan perbuatan yang lain. Misalnya mandi, harus dipertegas di dalam hatinya apakah niatnya untuk mandi biasa ataukah mandi besar. Dengan niat semacam ini akan terbedakan antara perbuatan ibadat dan non-ibadat/adat. Demikian juga, akan terbedakan antara jenis ibadah yang satu dengan jenis ibadah lainnya. Misalnya, ketika mengerjakan shalat [2 raka'at] harus dibedakan di dalam hati antara shalat wajib dengan yang sunnah. Inilah makna niat yang sering disebut dalam kitab-kitab fikih.
Sedangkan niyat al-ma’mul lahu maksudnya adalah hendaknya ketika beramal tidak memiliki tujuan lain kecuali dalam rangka mencari keridhaan Allah, mengharap pahala, dan terdorong oleh kekhawatiran akan hukuman-Nya. Dengan kata lain, amal itu harus ikhlas. Inilah maksud kata niat yang sering disebut dalam kitab aqidah atau penyucian jiwa yang ditulis oleh banyak ulama salaf dan disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam al-Qur’an, niat semacam ini diungkapkan dengan kata-kata iradah (menghendaki) atau ibtigha’ (mencari). (Diringkas dari keterangan Syaikh as-Sa’di dalam Bahjat al-Qulub al-Abrar, sebagaimana tercantum dalam ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 36-37 dengan sedikit penambahan dari Jami’ al-’Ulum oleh Ibnu Rajab hal. 16-17)
Pentingnya Ikhlas
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan dalam rangka menguji kalian; siapakah di antara kalian orang yang terbaik amalnya.” (QS. al-Mulk: 2)
al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah menafsirkan makna ‘yang terbaik amalnya’ yaitu ‘yang paling ikhlas dan paling benar’. Apabila amal itu ikhlas namun tidak benar, maka tidak akan diterima. Begitu pula apabila benar tapi tidak ikhlas, maka juga tidak diterima. Ikhlas yaitu apabila dikerjakan karena Allah. Benar yaitu apabila di atas sunnah/tuntunan (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyat al-Auliya’ [8/95] sebagaimana dinukil dalam Tajrid al-Ittiba’ fi Bayan Asbab Tafadhul al-A’mal, hal. 50. Lihat pula Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 19)
Pada suatu saat sampai berita kepada Abu Bakar tentang pujian orang-orang terhadap dirinya. Maka beliau pun berdoa kepada Allah, “Ya Allah. Engkau lah yang lebih mengetahui diriku daripada aku sendiri. Dan aku lebih mengetahui diriku daripada mereka. Oleh sebab itu ya Allah, jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka kira. Dan janganlah Kau siksa aku karena akibat ucapan mereka. Dan ampunilah aku dengan kasih sayang-Mu atas segala sesuatu yang tidak mereka ketahui.” (Kitab Az Zuhd Nu’aim bin Hamad, dinukil dari Ma’alim fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 119)
Mutharrif bin Abdullah rahimahullah mengatakan, “Baiknya hati dengan baiknya amalan, sedangkan baiknya amalan dengan baiknya niat.” (Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Rajab dalam Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 19). Ibnu al-Mubarak rahimahullah mengatakan, “Betapa banyak amal kecil menjadi besar karena niat. Dan betapa banyak pula amal besar menjadi kecil gara-gara niat.” (Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Rajab dalam Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 19)
Seorang ulama yang mulia dan sangat wara’ (berhati-hati) Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata, “Tidaklah aku menyembuhkan sesuatu yang lebih sulit daripada niatku.” (Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 19)
Pada suatu ketika sampai berita kepada Imam Ahmad bahwa orang-orang mendoakan kebaikan untuknya, maka beliau berkata, “Semoga saja, ini bukanlah bentuk istidraj (yang membuatku lupa diri).” (Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 22)
Begitu pula ketika salah seorang muridnya mengabarkan pujian orang-orang kepada beliau, maka Imam Ahmad mengatakan kepada si murid, “Wahai Abu Bakar. Apabila seseorang telah mengenali hakikat dirinya sendiri maka ucapan orang tidak akan berguna baginya.” (Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 22)
Ad Daruquthni rahimahullah mengatakan, “Pada awalnya kami menuntut ilmu bukan semata-mata karena Allah, akan tetapi ternyata ilmu enggan sehingga menyeret kami untuk ikhlas dalam belajar karena Allah.” (Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 20)
Asy Syathibi rahimahullah mengatakan, “Penyakit hati yang paling terakhir menghinggapi hati orang-orang salih adalah suka mendapat kekuasaan dan gemar menonjolkan diri.” (Al I’tisham, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 20)
Di dalam biografi Ayyub As Sikhtiyani disebutkan oleh Syu’bah bahwa Ayyub mengatakan, “Aku sering disebut orang, namun aku tidak senang disebut-sebut.” (Siyar A’lamin Nubala’, dinukil dari Ma’alim fii Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 22)
Seorang ulama mengatakan, “Orang yang benar-benar berakal adalah yang mengenali hakikat dirinya sendiri serta tidak terpedaya oleh pujian orang-orang yang tidak mengerti hakikat dirinya” (Dzail Thabaqat Hanabilah, dinukil dari Ma’alim fi Thariq Thalabil ‘Ilmi, hal. 118)
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Tahun ibarat sebatang pohon sedangkan bulan-bulan adalah cabang-cabangnya, jam-jam adalah daun-daunnya dan hembusan nafas adalah buah-buahannya. Barang siapa yang pohonnya tumbuh di atas kemaksiatan maka buah yang dihasilkannya adalah hanzhal (buah yang pahit dan tidak enak dipandang, pent) sedangkan masa untuk memanen itu semua adalah ketika datangnya Yaumul Ma’aad (kari kiamat). Ketika dipanen barulah akan tampak dengan jelas buah yang manis dengan buah yang pahit. Ikhlas dan tauhid adalah ‘sebatang pohon’ di dalam hati yang cabang-cabangnya adalah amal-amal sedangkan buah-buahannya adalah baiknya kehidupan dunia dan surga yang penuh dengan kenikmatan di akherat. Sebagaimana buah-buahan di surga tidak akan akan habis dan tidak terlarang untuk dipetik maka buah dari tauhid dan keikhlasan di dunia pun seperti itu. Adapun syirik, kedustaan, dan riya’ adalah pohon yang tertanam di dalam hati yang buahnya di dunia adalah berupa rasa takut, kesedihan, gundah gulana, rasa sempit di dalam dada, dan gelapnya hati, dan buahnya di akherat nanti adalah berupa buah Zaqqum dan siksaan yang terus menerus. Allah telah menceritakan kedua macam pohon ini di dalam surat Ibrahim.” (Al Fawa’id, hal. 158).
Syaikh Prof. Dr. Ibrahim ar-Ruhaili hafizhahullah mengatakan, “Ikhlas dalam beramal karena Allah ta’ala merupakan rukun paling mendasar bagi setiap amal salih. Ia merupakan pondasi yang melandasi keabsahan dan diterimanya amal di sisi Allah ta’ala, sebagaimana halnya mutaba’ah (mengikuti tuntunan) dalam melakukan amal merupakan rukun kedua untuk semua amal salih yang diterima di sisi Allah.” 

clikdisini




HadirinyangdimuliakanAllahSWT…

Alhamdulillah, pada saat ini kita kembali berjamaah dalam qiyamur-ramadhan, berjamaah dalam shalat tarawih pada atahun ini, sebagaimana yang kita lakukan pada tahun-tahun yang telah lalu. Tidak terasa perjalanan dirasakan singkat, namun apabila kita memperhatikan kepada masa kegelapan, jangankan satu tahun, sepuluh tahun pun rasanya sebentar. Dan seperti itulah persepsi hitungan menurut persipsi manusia dan menurut persepsi hitungan di sisi Allah SWT.

Apabila kita menghitung tahun kemarin, usia kita 60 tahun, sekarang tentu bilangin itu disebutnya 61 tahun. Tahun kemarin 65 tahun berarti sekarang 66 tahun. Namun yang perlu kita ingatkan, seperti pejalanan jam, dari pagi hari pukul 06.00 terus maju pukul 07.00 pukul 08.00 sampai sore pukul 18.00 jumlahnya bertambah, tetapi ternyata kita sebentar lagi akan sampai ke arahtujuanyangkitatuju.

Bilangan usia bertambah, tetapi yang harus disadari hakikatnya bahwa jatah usia kita sudah berkurang. Kalau kemari, katakanlah lima tahun lagi, jika bertambah jumlah hitungan, padahal hakikatnya jatah sudah berkurang satu tahun jadi tinggal empat tahun. Yang jadi pertanyaan, persiapan apa yang telah kita persiapkan untuk menghadapi masa yang telah ditentukan? Apa yang kita persiapkan untuk ajalun musamman (ajal yang ditentukan) oleh Allah SWT?

Yang menyebabkan kematian bukanlah kecelakaan, yang menyebabkan kematian bukanlah penyakit, tetapi memang sudah demikian ketentuannya, Allah SWT sudah menetapkan usia kita masing-masing. Inilah barangkali ada ungkapan, “mati itu hanya satu, tetapi mungkin penyebabnya yang berbeda-beda”. Seorang sahabat yang dia itu dikatakan jenderal perang, bukan satu-dua kali, tetapi puluhan kali, mungkin kalau tidak berlebihan ratusan kali. Mulai dari peperangan terkecil sampai peperangan paling besar beliau senantiasa memimpinnya, kata beliau ada yang satu kali perang langsung syahid, ada yang dua kali perang langsung syahid, tetapi kok kenapa aku sudah berpuluh-puluh kali turut berperang belum pernah dan tidak mengalami yang seperti itu? Beliau menangis, karena ternyata beliau wafat bukan di medan perang, tetapi wafatnya di atas tempat tidur, inilah kenyataan.

Oleh karenanya Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita masing-masing, baik yang berhubungan dengan amal yang perlu diwujudkan atau amal yang perku ditinggalkan, karena hakikatnya, amal tidak akan terlepas dari dua cara, pertama, mewujudkan satu cara; kedua, meninggalkan satu cara. Baik ketika mewujudkan atau meninggalkan satu pekerjaan, jangan terlepas daripada sifat iimaanan wa-htisaaban (karena iman dan mengharapkan ridla Allah SWT). Insya Allah bagaimana pun akhir perjalan hidup kita pada satu saat akan bertemu dengan ke-ridlaan-Nya di sisi Allah SWT. Inilah barangkali yang dinyatakan man shaama ramadhana (barang siapa orang yang melakukan shaum di bulan Ramadhan), bukan karena kebiasaan, tetapi iimaanan wa-htisaaban (karena iman dan mengharapkan keridlaan Allah SWT) ghufira lahu ma taqaddama min danbihi (niscaya Allah SWT akan mengampuni kesalahan-kesalahannya yang telah lalu). Bukan itu saja, bukan hanya shaumnya tetapi yang berhubungan dengan pekerjaan waktu malam pun Rasul menyatakan man qaama ramadhana (barang siapa yang melaksanakan qiyamur-ramadhan), seperti yang kita lakukan setiap malam selama bulan Ramadhan itulah yang dimaksud qiyamur-ramadhan, atau dikenal dengan sebutan tarawih, dilaksanakan karena iimaanan wa-htisaaban (karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah SWT), ghufira lahu ma taqaddama min danbihi (niscaya Allah SWT akan mengampuni kesalahan-kesalahannya yang telah lalu).

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT…

Oleh karenanya, mudah-mudahan kita ketika melaksanakan ibadah shaum, bukan hanya meninggalkan yang mubah, meninggalkan yang hukumnya halal, tetapi yang paling utama kita pun mampu meninggalkan yang haram. Kenapa demikian? Adakalanya orang shaum dari pekara-perkara yang halal, tetapi dia berbuka dengan perkara-perkara yang haram. Maka inilah, ada yang membatalkan shaum, ada yang merusak shaum. Jangan dirusak shaum kita, kenapa? Karena kita belum tentu akan mengalami shaum yang akan datang, yakinkan dalam diri, jadikanlah shaum-shaum yang saat ini lebih baik dari shaum-shaum yang telah lalu.

Mudah-mudahan Allah SWT membukakan mata hati kita masing-masing, memberikan tenaga dan kekuatan keimanan, sehingga terwujudlah shaum yang bernilai di sisi-Nya karena iimaanan wa-htisaaban.
Oleh : al-Ustadz KH. I. Shodikin*

Senin, 23 Juli 2012

Baca dan Download juga yang di bawah ini!

Download Contoh Pidato Bahasa Inggris

Download ebook dokumen Microsoft Word gratis image
Download Contoh Pidato Bahasa Inggris | Dalam kesempatan yang berbahagia kali ini, saya akan membagikan sebuah dokumen untuk anda semua, dimana Dokumen Microsoft Word ini bermanfaat sekali bagi anda yang kebetulan mendapat Tugas Bahasa Inggris. Iya benar Pidato Bahasa Inggris, yang mungkin sebagian orang bisa langsung membuatnya dengan mudah sendiri, tapi banyak sekali juga yang tidak mengerti sama sekali tentang Bahasa Inggris dan kesulitan dalam membuat ini.

Disini saya akan memberikan beberapa Contoh Pidato Bahasa Inggris yaitu tentang Global Warming dan Everybody Needs Fantasy dimana nanti disajikan sebuah pidato Bahasa Inggris sederhana dari Pembuka sampai Penutup dalam file denga ekstensi .doc yang bisa kita buka dengan Microsoft Word.

Sama seperti kategori Tugas Sekolah yang saya posting dalam blog ini, seperti; Download Karya Tulis Ilmiah Pabrik Gula Gempolkrep, Download Contoh Formulir Lamaran Kerja,  Download Contoh Proposal, dll. Atau Download Tugas B. Inggris lainnya yakni Tugas Bahasa Inggris: Explanation Text PowerPoint, dimana harapan saya bukan ingin memberikannya secara Instan dimana kamu tidak usah berfikir dan langsung asal menjiplak saja, namun sebagai generasi Bangsa Indonesia yang cerdas marilah kita jadikan file-file tersebut sebagai bahan kita belajar atau referensi dalam membuat sebuah tugas. Karena jika asal menyalin saja, maka dipastikan otak kita akan menjadi malas dan bodoh.

Kembali ke topik posting kita kali ini. Pidato Bahasa Inggris ini bukan saya sendiri yang membuatnya, namun saya rasa cukup baik untuk bisa kamu jadikan Referensi. Mungkin jika sempat nanti, akan saya tambah lagi dengan judul pidato yang lain, jadi silahkan kunjungi terus dokumen-ebook.blogspot.com.

ScreenShoot Pidato Bahasa Inggris :
Contoh Pidato Bahasa Inggris image

Langsung saya bagi yang membutuhkannya bisa langsung Download dari Link Gambar dibawah ini:

Download Pidato Bahasa Inggris - Global Warming
Download Button 1


Download Pidato Bahasa Inggris - Everybody Needs Fantasy
Download Button 2

(Tunggu 5 Detik, lalu klik! SKIP AD di pojok kanan atas)
RAR Password: dokumen-ebook.blogspot.com

Dan yang masih belum mengerti tentang Cara Download bisa membaca Panduan di bagian atas halaman Blog Ini.

Untuk mengetes kemampuan Bahasa Inggris kamu, juga bisa sekalian kamu Download e-book sulap David Blaine's Mega Magic PDF dimana ebook ini berbahasa inggris, sekalian belajar sulap.

Semoga posting saya kali ini; Download Contoh Pidato Bahasa Inggris bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin...

Selasa, 17 Juli 2012

Nikmati Fitur Baru Blogger Custom Permalink (URL Editor)


Setelah ditunggu-tunggu, fitur custom permalink Blogger akhirnya datang juga, meskipun masih berupa draft. Dengan kehadiran custom permalink ini, kita dapat dengan mudah melakukan kostumisasi terhadap permalink sebelum menerbitkan (publish) posting. Meskipun demikian, karena baru dalam bentuk draft,...

Format Sitemap XML Hadir di Blogger, Daftarkan ke Webmaster Tools


Setelah beberapa waktu menguji validitas penggunaan sitemap XML Blogger, baik dalam hal format dan penggunaannya sebagai alat referensi crawler search engine, kini saatnya saya mempresentasikan hasilnya. Hampir lebih dari satu bulan yang lalu, Blogger menambahkan fitur-fitur baru untuk membantu...

11 Pertanyaan Penting Sebelum Menerbitkan Artikel Blog


Berapa kalikah sobat mengedit sebuah posting/artikel blog setelah menerbitkannya? Saya pernah menghadapi permasalahan serupa dan ada banyak penyebabnya: kesalahan ejaan kata lah, kesalahan link yang ditulis lah, materi yang keliru lah, keyword yang salah lah, judul yang kurang tepatlah dan lain...

Membuat Kotak Permalink di Bawah Posting Blog


Halo sobat! Setelah agak lama tidak share tips-trik blogger di blog ini karena persentase fokus lebih besar untuk mengembangkan tautweb.com, di posting ini saya membagi lagi satu widget/elemen fungsional untuk posting blog. Sudah pernah melihat kotak permalink, bukan? Salah satu elemen blog...

Cara Setting/Memindahkan Blogger ke Custom Domain (TLD)


Custom domain adalah domain yang bersifat unik. Artinya domain itu memiliki identitas yang tidak sama dengan domain lain dan dibuat sesuai dengan keinginan si pembuat domain. Custom domain juga lekat dengan istilah Top Level Domain (TLD) atau domain dengan level teratas dan hanya memiliki satu ekstensi...

Cara Cerdas Merawat dan Mengembangkan Blog


Ada yang bilang merawat dan mengembangkan blog adalah perkara yang tidak mudah. Ini benar, khususnya jika sobat ingin mengembangkan dan merawat blog yang diharapkan menjadi sukses. Ada jutaan blog di dunia, tapi tidak banyak yang bisa mencapai titik tertentu seperti yang diharapkan oleh pemiliknya....

Google, Penguin, dan Paradigma SEO


Beberapa waktu terakhir ini, kita melihat begitu banyak perubahan Google, terutama di hasil pencarian atau SERPs; semua dimulai karena adanya Panda update hingga Penguin update, sebutan Google untuk perubahan atau update dari WebSpam algorithm changes, perubahan dan penyesuaian algoritma untuk...

Senin, 02 Juli 2012

Empat Tanda Cinta Sejati
Anda dapat menemukan seseorang yang benar-benar sangat cocok untuk dijadikan pasangan hidup dan bahkan memilikinya lebih dari satu dalam hidup Anda. Tetapi kemudian bagaimana Anda benar-benar mengetahuinya dengan yakin?
Berikut bantuan untuk meyakinkan keputusan hubungan Anda:

Ungkapkan keinginan dan mengapa menginginkannya?
Anda harus memiliki kejelasan tidak hanya tentang apa yang Anda ingin dari cinta, tetapi apa yang diinginkan dalam hidup dengan pasangan Anda. Segera setelah mengetahui itu, Anda akan yakin telah masuk dalam suatu hubungan dengan tujuan dan visi yang jelas seperti apa hubungan Anda dengan dia. Menentukan kriteria akan membantu terhindar dari kesulitan terlibat dengan seseorang yang tidak cocok bagi Anda.
 
Ukur romantisme Anda
Meskipun kedengarannya basi, buatlah daftar harapan pasangan ideal Anda. Isi dengan keinginan pasangan sempurna, istimewa tetapi realistis. Semakin banyak Anda tahu apa yang cocok bagi Anda, semakin mudah menangkap momen kapan dia bisa berjalan bersama Anda.
 
Cintai diri sendiri
Ada pepatah lama mengatakan: “Anda tidak akan bisa membahagiakan orang lain sampai Anda membahagiakan diri sendiri.” Hal ini tidak hanya akan membantu pada saat bertemu dengan seseorang yang baru tetapi juga membantu Anda memulai hubungan pada saat yang tepat.
 
Jadilah yang terbaik
Cinta bukan hanya sekedar mencari seseorang yang akan membuat Anda bahagia. Kecocokan akan menghasilkan yang terbaik- mungkin seseorang yang akan membuat Anda menjadi orang yang bahagia dan lebih produktif.
 
Cara terbaik untuk menemukan cinta sejati adalah pintar-pintarlah memilih seseorang dan jelas mengapa Anda memilihnya.

Minggu, 01 Juli 2012

AddThis Social Bookmark Button
Cetak PDF
malam_nishfu_syabanSyaikhuna, Dr. Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhohullah ditanya, “Apakah ada dalil dari Al Qur’an atau hadits nabawi yang menunjukkan anjuran shalat malam nishfu sya’ban dan puasa di siang harinya? Jika ada dalil, bagaimana cara khusus untuk menghidupkan malam nishfu sya’ban tersebut? Syaikh hafizhohullah menjawab,
Tidaklah ada dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan anjuran menghidupkan malam nishfu Sya’ban atau berpuasa pada siang harinya (15 Sya’ban). Tidak ada dalil yang menjadi sandaran dalam hal tersebut. Malam nishfu Sya’ban seperti halnya malam lainnya. Barangsiapa memiliki kebiasaan menghidupkan malam harinya dengan shalat tahajjud, maka hendaklah ia menghidupkannya sebagaimana ia melakukannya di malam-malam lainnya selama ia tidak menganggap pada malam tersebut punya keistimewaan. Karena mengkhususkan suatu waktu untuk ibadah harus membutuhkan dalil yang shahih. Jika tidak ada dalil shahih, maka mengkhususkan suatu ibadah pada waktu tertentu termasuk amalan yang tidak ada tuntunan. Setiap amalan yang tidak ada tuntunan termasuk kesesatan.
Begitu pula tidak ada dalil yang menunjukkan anjuran berpuasa pada tanggal 15 Sya’ban atau pada hari nishfu Sya’ban. Tidak ada dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan untuk melakukan puasa pada hari tersebut. Jadi jika mengistimewakan puasa pada hari tersebut, maka jelas adalah suatu yang tidak ada tuntunannya. Karena amalan yang tidak ada tuntunan adalah yang tidak memiliki dalil dari Al Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu dianggap oleh orang yang melakukannya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala. Karena sekali lagi ibadah adalah tauqifiyah yang harus didukung oleh dalil syar’i.
Adapun hadits yang membicarakan nishfu sya’ban semuanya dho’if (lemah) sebagaimana disebutkan oleh para ulama sehingga tidak bisa dijadikan landasan dalam beribadah. Jadinya tidak perlu mengkhususkan ibadah shalat malam maupun puasa pada hari tersebut. Namun bagi yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), maka hendaklah ia melakukan puasa tersebut pada bulan Sya’ban sebagaimana bulan lainnya dan tidak perlu menjadikan tanggal 15 tersebut menjadi hari yang istimewa dari yang lainnya. Begitu pula yang hendak memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagaimana hal ini dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka silakan melakukannya. Akan tetapi janganlah menjadikan puasa tanggal 15 tersebut menjadi puasa yang istimewa lebih dari yang lainnya. Puasa pada tanggal tersebut hanyalah ikutan dari puasa lainnya.
Intinya, tidaklah tepat mengkhususkan malam Nishfu Sya’ban dengan melakukan shalat malam. Begitu pula tidaklah tepat mengistimewakan hari nishfu Sya’ban (15 Sya’ban) dengan puasa khusus. Semua yang dilakukan orang awam pada malam tersebut atau siang harinya, semuanya adalah amalan yang tidak ada tuntunan dan perlu diperingatkan. Ibadah shalat dan puasa sudahlah cukup dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak perlu membuat-buat suatu amalan baru (yang tidak ada tuntunannya). Wallahu Ta’ala a’lam. [Al Muntaqo min Fatawa Al Fauzan, soal no. 156, urutan Asy Syamilah]
Renungan …
‘Abdullah bin Al Mubarok pernah ditanya mengenai turunnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban, lantas beliau pun memberi jawaban pada si penanya, “Wahai orang yang lemah! Yang engkau maksudkan adalah malam Nishfu Sya’ban?! Perlu engkau tahu bahwa Allah itu turun di setiap malam (bukan pada malam Nishfu Sya’ban saja, -pen).” Dikeluarkan oleh Abu ‘Utsman Ash Shobuni dalam I’tiqod Ahlis Sunnah (92).
Al ‘Aqili rahimahullah mengatakan, “Mengenai turunnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban, maka hadits-haditsnya itu layyin (menuai kritikan). Adapun riwayat yang menerangkan bahwa Allah akan turun setiap malam, itu terdapat dalam berbagai hadits yang shahih. Ketahuilah bahwa malam Nishfu Sya’ban itu sudah masuk pada keumuman malam, insya Allah.” Disebutkan dalam Adh Dhu’afa’ (3: 29).
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad